Para pimpinan agama seperti Islam, Protestan, Katolik, Budha dan Hindu akan bertemu di Pearaja Tarutung membahas perdamaian, pemberdayaan warga, adat dan budaya serta menghargai keberagaman. Hal ini dilakukan demi bangsa dan negara, demi kerukunan umat dan kemaslahatan masyarakat.
Pertemuan itu diprakarsai HKBP setelah berdiskusi dengan Tuan Syech Ali Akbar Marbun selaku pemimpin Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Selasa (12/8) di Jalan Pelajar Timur Kecamatan Medan Kota. Hajatan itu tercetus antara Ephorus HKBP Pdt WTP Simaramata MA ketika silaturahmi Idul Fitri 1 Syawal 1435 H dengan Syech Ali Akbar Marbun.
Banyak yang dibahas kedua tokoh agama ini untuk semakin memperkokoh persatuan, kesatuan dan persaudaraan serta perlunya pelestarian adat dan budaya warisan leluhur yang begitu kaya. Mendorong percepatan pembangunan kawasan Tapanuli, berikut Bandara Udara Silangit dan menggali sejarah perjuangan Raja Sisingamangaraja XII yang belum pernah tersurat dan mewariskannya kepada generasi muda agar mereka memiliki rasa nasionalisme.
Syech Ali Akbar Marbun selalu memberi aspirasi sebagai motivasi bagi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Nilai-nilai kejuangan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII jangan hanya kulit luarnya diketahui atau diperlajari. Harus diketahui bahwa Belanda salut terhadap kegigihannya, selama 30 tahun berjuang tidak mau menyerah sampai titik darah penghabisan.
"Dia (Raja Sisingamangaraja XII) dekat dengan Tuhan dan rakyatnya. Ketika kemarau panjang rakyat mengadu kepadanya, lalu raja martonggo (berdoa) kepada Tuhan maka hujanpun turun. Sebagai raja dia tidak pernah menyusahkan rakyat. Dia membebaskan pajak, menebus orang-orang yang diperbudak dan membebaskan orang yang dipasung. Hal-hal seperti inilah yang tidak pernah terungkap agar para pemuda semakin menghargai jasa para pahlawannya," ucap Tuan Syech. (sumber)
Banyak yang dibahas kedua tokoh agama ini untuk semakin memperkokoh persatuan, kesatuan dan persaudaraan serta perlunya pelestarian adat dan budaya warisan leluhur yang begitu kaya. Mendorong percepatan pembangunan kawasan Tapanuli, berikut Bandara Udara Silangit dan menggali sejarah perjuangan Raja Sisingamangaraja XII yang belum pernah tersurat dan mewariskannya kepada generasi muda agar mereka memiliki rasa nasionalisme.
Syech Ali Akbar Marbun selalu memberi aspirasi sebagai motivasi bagi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Nilai-nilai kejuangan Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII jangan hanya kulit luarnya diketahui atau diperlajari. Harus diketahui bahwa Belanda salut terhadap kegigihannya, selama 30 tahun berjuang tidak mau menyerah sampai titik darah penghabisan.
"Dia (Raja Sisingamangaraja XII) dekat dengan Tuhan dan rakyatnya. Ketika kemarau panjang rakyat mengadu kepadanya, lalu raja martonggo (berdoa) kepada Tuhan maka hujanpun turun. Sebagai raja dia tidak pernah menyusahkan rakyat. Dia membebaskan pajak, menebus orang-orang yang diperbudak dan membebaskan orang yang dipasung. Hal-hal seperti inilah yang tidak pernah terungkap agar para pemuda semakin menghargai jasa para pahlawannya," ucap Tuan Syech. (sumber)
Posting Komentar